redaksipil – Debat Novel Baswedan tengtang buronan Harun Masiku sampai sekarang belum sukses diamankan walau sudah diputuskan sebagai terdakwa suap semenjak Januari 2020. Performa Komisi Pembasmian Korupsi (KPK) yang tidak juga mendapati politisi PDIP itu juga disentil oleh bekas penyidik KPK Novel Baswedan.
Singgungan pedas Novel ternyata sampai ke telinga Ketua KPK Firli Bahuri. Pimpinan instansi anti-korupsi ini lantas menyikapi pengakuan itu dengan memberikan nama Panglima GAM.
Berikut urutan bercekcok Novel Baswedan versus Firli bahuri masalah Harun Masiku tidak juga diamankan.
Novel Baswedan menunjuk jika Harun Masiku tidak pernah diamankan sepanjang Firli Bahuri pimpin KPK. Tetapi, Firli Bahuri pastikan faksinya masih tetap bekerja seperti mestinya.
Seterusnya, Firli justru menyentuh buronan yang lain sukses diamankan KPK. Buronan yang diartikan ialah bekas Panglima GAM berinisial IA atau Izil Azhar. Izhil Azhar sukses diamankan oleh KPK, hingga jadi bukti Firli bila instansi yang dipegangnya serius memberantas korupsi.
Firli menjelaskan KPK dirumorkan tidak akan tangkap IA, tapi pada akhirnya dia sukses tangkapnya. Firli juga memutus argument Novel dengan prestasi penangkapan itu.
Novel juga menyangsikan ada usaha penelusuran pada Harun Masiku oleh KPK. Dia sampaikan ide itu lewat account Twitter pribadinya.
Ini berawal saat Novel meresposn informasi masalah Presiden Joko Widodo yang minta Ketua KPK Firli Bahuri untuk menjawab hal tehnis penangkapan buronan Harun Masiku.

Novel juga menyinggung pimpinan KPK itu, dan yakin jika sepanjang Firli jadi pimpinan KPK, karena itu Harun Masiku tidak diamankan.
Novel mengatakan sikap pesimisme pada usaha KPK itu semenjak satu tahun lalu. Rasa pesimis Novel itu ternyata saat ini masih bertahan sampai sekarang ini dan tetap sama.
Disamping itu, Novel memandang jika Harun Masiku saat ini masih bisa diketemukan bila KPK lebih serius dalam melafalkanrnya. Menurut dia, bila Harun Masiku dicari secara benar, karena itu tentu dapat diamankan.
Sebagai info, Harun Masiku ialah calon legislatif PDIP yang kalah. Waktu itu, Calon legislatif Wilayah Penyeleksian Sumatera Selatan I, Nazarudin Kiemas mendapatkan pencapaian suara terbanyak. Selanjutnya urutan ke-2 yaitu Riezky Aprilia dari Wilayah Penyeleksian Sumatera Selatan II.
Selanjutnya, di pertemuan paripurna PDIP ditetapkan jika Nazaruddin diarahkan ke Harun Masiku. Suara Nazaruddin bukanlah Riezky Aprilia.
Keputusan itu langsung jadi perhatian. Pada 8 Januari 2020, KPK lalu melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT), tetapi kehadiran Harun Masiku tidak dikenali.
Seterusnya pada 9 Januari 2020, Harun Masiku sah diputuskan sebagai terdakwa kasus sangkaan Suap Komisioner KPU Wahyu Setiawan berkaitan PAW Anggota DPR dipilih 2019 sampai 2024.
Harun beberapa saat selanjutnya disebutkan ke Singapura pada 6 Januari 2020. Selanjutnya Harun pulang ke Lapangan terbang Soekarno Hatta pada 7 Januari 2020.
Begitu keterangan berkaitan bercekcok Novel Baswedan VS Firli Bahuri masalah Harun Masiku yang tidak juga ketangkap KPK.