redaksipil – Kasus Covid 19 kembali terdengar, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengatakan angka penyebaran Covid-19 di Jakarta telah makin menerpai per 29 Januari 2023. Ini menunjukkan keadaan wabah di ibukota sangat teratasi.
Kepala Seksi Surveylans, Pandemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Ngabila Salama menjelaskan prosentase kasus positif atau positivity rate kasus di Jakarta pada minggu ini tinggal 2,62 %. Dia menyebutkan dalam beberapa minggu paling akhir angkanya terus alami pengurangan.
Tidak cuma angka penyebaran, Ngabila menyebutkan tingkat kematian karena Covid-19 juga turun jauh. Dibanding pada 21-27 November 2022 lalu saat kasus kematian sejumlah 55 orang, data paling akhir pada 23-29 Januari 2023 banyaknya pasien yang meninggal dunia karena corona cuma 3 kasus.
“Keadaan DKI Jakarta per 29 Januari 2023 benar-benar teratasi. Kematian cuma tiga orang dalam satu minggu paling akhir, pada yang mempunyai komorbid benar-benar berat dan 2 salah satunya belum vaksinasi benar-benar,” tutur Ngabila ke reporter, Senin (30/1/2023).
Ngabila menjelaskan pucuk penyebaran Covid-19 paling akhir di bulan November 2022 disebabkan karena penebaran subvarian XBB. Faksinya juga meramalkan, angkanya semakin menurun sampai bulan Februari kedepan, kasus kematian di Jakarta ada di angka 0.
“Hybrid immunity akan terwujud 2-3 bulan setelah pucuk kasus (subvarian XBB). Perkiraan bulan Febeuari 2023, mudah-mudahan Jakarta akan 0 death dan kebal maksimal,” papar Ngabila.
Selanjutnya, dia memandang supaya keadaan wabah Covid-19 makin teratasi warga disuruh untuk lakukan vaksinasi Covid-19 sampai jumlah ke-4 untuk yang penuhi persyaratan.
Prosedur kesehatan penangkalan penyebaran Covid-19 katanya, harus juga masih tetap digerakkan.
“Kita tidak dapat pastikan apa kita akan pulih atau mungkin tidak bila terserang Covid-19. Yang kita dapat kerjakan ialah usaha optimal dengan disiplin memakai masker dan vaksinasi booster, saat lagi gratis dan ada vaksinnya,” ujarnya.
