redaksipil – Isu RAM 8GB dan HDD, Up-grade RAM dan SSD Walau jadi basis yang perlu ongkos termahal, PC jadi pilihan favorite untuk umumnya gamer bermain games. Visual yang selalu lebih bagus dari konsol ditambahkan elastisitas dari sisi hardware dan software, membuat basis ini membuat dia terus menguasai sehari-harinya.
Elastisitas yang diartikan adalah kamu bisa menyicil up-grade elemen PC-mu satu-satu. Berlainan dengan konsol yang di mana kamu harus membeli satu barang langsung. Hal ini membuat PC jadi basis termudah dikustomisasi seperti keinginan pemiliknya.
Up-grade RAM dan SSD Mulai Dibutuhkan Saat ini?

CPU dan GPU jadi dua elemen yang tersering digonta-ganti karena ke-2 nya jadi dua elemen yang paling berarti dalam tingkatkan perform framerate. Elemen lain umumnya baru ditukar saat hancur saja atau sedang perlu untuk lengkapi keperluan CPU dan GPU.
Konsol telah masuk angkatan PS5 dan Xbox Seri X/S sekarang ini, dengan basis terdahulunya mulai perlahan-lahan ditinggal. Syarat games di PC automatis akan perlahan-lahan naik.
Sama seperti yang disebut awalnya, CPU dan GPU pasti ditukar satu, tapi nampaknya ada elemen baru yang kamu harus segerea up-grade : RAM dan SSD.
Up-grade RAM

Silahkan kita mengulas RAM lebih dulu. Dalam beberapa hari akhir, mulai ada trend di mana RAM 8GB tidak kembali jadi persyaratan minimal. Diawali dari Returnal, games PS5 yang selekasnya ke arah PC dalam kurun waktu dekat. Games roguelike produksi AAA itu menyaratkan 16GB RAM sebagai keperluan minimum selainnya dari deretan komposisi yang lain. Developer sempat merekomendasikan 32GB RAM sebelumnya terakhir dikurangkan mendekati tanggal launching pada bulan Februari kedepan.
Sekarang games terkini Square Enix dengan judul Forspoken minta syarat sama di mana RAM minimum adalah 16 GB, dan itu untuk bermain sekurangnya 720P. Dalam pada itu, 24GB jadi persyaratan referensi dan 32GB jadi syarat untuk penataan visual ultra.
Hogwarts Legacy ikut juga trend sama. Mereka barusan melaunching fitur games beberapa minggu kemarin, dan sama seperti yang kamu terka. Games Harry Potter ini minta sekurangnya 16GB RAM.
Silahkan kita menyaksikan kenaikan syarat RAM dari angkatan ke angkatan. Kemungkinan tak perlu demikian jauh dan memulai melihat dari angkatan PS2 yaitu tahun 2000. Di tahun 2000-2006, games PC membutuhkan RAM paling kecil 128MB, saat sebelum perlahan-lahan naik jadi 256MB.
Masuk zaman PS3/Xbox 360, peningkatan keperluan RAM naik jadi 512MB, kecuali untuk Crysis pada tahun 2007 yang minta sekurangnya 1GB. Sesudah peluncuran games FPS dari Crytek itu, keperluan memory 1GB jadi standard sampai di pengujung periode konsol itu yaitu di 2012 – 2013 yang di mana terjadi inflasi syarat minimal ke angka 4GB.
Masuk zaman PS4/Xbox One, mulai terjadi trend baru di mana developer minta syarat minimal memory ke 6GB. Kami ingat beberapa game awalan yang meminat syarat itu adalah Assassin’s Creed Unity, Watch Dogs, dan The Witcher 3. Perlahan-lahan developer minta RAM 8GB tidak ada pemakai PC yang menggunakan komposisi memory 6GB atau 3+3GB.
Sekarang pada tahun 2023, kita nampaknya masuk zaman games terkini memerlukan paling kecil 16GB RAM. Untuk kalian yang terjerat di 8GB dan ingin bermain games terkini seperti Returnal, telah waktunya untuk kerjakan up-grade. RAM 16GB mulai dibandrol pada harga Rp 800 ribu, tergantung pada merk dan kecepatan memory. Tetapi kemungkinan sebaiknya untuk langsung loncat ke 32GB.
Meninggalkan HDD, Waktunya Up-grade SSD

Satu elemen yang lain harus kamu up-grade walau malas melakukan adalah penyimpanan. Dengan PS5 dan Xbox Seri X manfaatkan SSD sebagai elemen penyimpanan mereka, tidak boleh mengharap developer games AAA akan mengoptimisasi games untuk HDD.
Ini bisa dibuktikan pada beberapa game terkini yang menyaratkan penyimpanan di up-grade SSD seperti Cyberpunk 2077, Gotham Knights, Forspoken, dan beberapa game kedepan yang lain. Beberapa game ini bisa dipaksakan berjalan pada HDD, tetapi kamu akan rasakan langsung efeknya pada perform main ingin itu lama loading atau stutter ketika bermain karena masih games telat mengolah tingkat.
Saya sempat coba bermain Warhammer 40K Darktide memakai HDD, dan bisa disebut pengalaman bermain yang demikian jelek. Loading dari games bisa berjalan sampai 5 menit dan belum juga umum terjadi stuttering terutamanya saat banyak sekali lawan bergabung.
Tidak cuma kamu menghabiskan waktu melihatkan monitor statik, tapi kamu menyusahkan temanmu yang telah usai loading lebih cepat.
Hal yang sama dengan terjadi saat saya bermain Lost Ark, games yang bahkan juga bukan peluncuran terkini dan pun tidak punyai visual next-gen. Memaksa diri main games MMO itu di HDD bermakna kamu siap untuk menanti 5 menit untuk loading pertama kalinya.
Di satu segi, ini developer bisa jadi mengoptimisasi games lebih bagus agar ramah di HDD. Tetapi buat apa mereka menghabiskan waktu lebih saat di konsol telah berpindah ke SSD dan kamu saja yang ketinggal jaman.
Jika kamu berunding ke komunitas akan protes loading lama, kemungkinan besar kamu akan diminta oleh anggota lain untuk membeli SSD, ingin sebaik apa saja argumenmu.
SSD sekarang ini masih juga dalam harga Rp 1 juta-an untuk kemampuan 1TB, bergantung pada merek, type dan kecepatan. Untung gamer berkantong tipis, kamu kemungkinan lebih ingin distribusikan uang itu untuk CPU dan GPU.